Dua bulan menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Depok pada 27 November 2024 mendatang, pasangan calon (Paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Supian Suri-Chandra Rahmansyah unggul dari Imam Budi Hartono-Ririn Farabi Arafiq. Hal ini terlihat dari hasil survei Lembaga Survei Visi Nusantara (LS Vinus).
Diketahui waktu survei dilakukan 1-5 September 2024 dengan metode cluster random sampling. Adapun margin of error 4 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen dengan 800 responden secara tatap muka.
Direktur Eksekutif Lembaga Survei Visi Nusantara (LS Vinus), Yusfitriadi mengatakan bahwa Paslon Supian-Chandra yang diusung 12 partai politik (parpol) diantaranya Gerindra, PDIP, Demokrat, PKB, PAN, PPP, NasDem, Perindo, Gelora, Partai Umat, Partai Buruh, dan PSI memperoleh 44,38 persen. Sedangkan Imam-Ririn yang diusung PKS dan Golkar memperoleh 31,25 persen dan sebanyak 22,37 persen belum menentukan pilihan.
“Tinggal dua bulan lebih lagi kita masuk ke tahapan pungut hitung, ini hasilnya per hari ini dibandingkan sebelumnya itu memotret personal branding bukan pasangan calon karena kita melakukan survei itu rilis Bulan Juli sekarang sudah masuk September,”ujarnya di kawasan Pondok Cina, Beji, Depok, Selasa (10/9/2024).
Namun kata Yusfitriadi, setelah dua bulan belakangan ini, perubahannya sangat signifikan, terlebih menjelang Pilkada 2024.
“Kalau kemarin personal Imam di angka 40 persen, dan Supian Suri secara personal di angka 39 persen ketika sudah dikunci dengan pasangan calon sudah terdaftar di KPU tinggal 22 September besok penetapan,”ujarnya.
“Maka kemudian sudah ada perbedaan angka dimana Imam yang berpasangan dengan Ririn itu dibandingkan personalnya itu turun sampai 8 persen dan Supian Suri yang berpasangan dengan Chandra dulu personal sekarang berpasangan naik sampai 12 sekian persen,” tambahnya.
Yus menyebutkan bahwa terdapat tiga faktor yang menyebabkan elektabilitas dari paslon Supian-Chandra menjelang Pilkada Depok 2024.
“Setelah saya analisa itu ada tiga faktor pertama, opini yang dikembangkan tingkat nasional itu banyak yang menegasikan PKS bagaimana kalau kita lihat media sosial itu luar biasa bully terhadap PKS itu setelah menyatakan bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) nanti akan berpengaruh terhadap konstituen PKS,”ungkapnya.
Kedua, dekatnya Depok dan Jakarta serta PKS tidak mengusung Anies berpengaruh terhadap masyarakat Depok sebuah bentuk memandang ketidak konsisten terhadap Anies, malah mengusung kader yang diusung KIM dan bergabung ke dalam koalisi tersebut.
“Ketiga, kejelasan dulu bulan Juli, Supian Suri tidak ada satu partai pun menyatakan rekomendasi. Sementara Imam-Ririn sejak awal sudah pegang rekomendasi dari Golkar dan PKS. Sedangkan Supian waktu itu belum ada yang mengusung,” pungkasnya.