Popularitas Dedi Mulyadi sebagai calon Gubernur berada di posisi teratas atau 93,8 persen dari hasil survei lembaga Indikator Politik Indonesia mengenai peta elektoral terkini Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada Jawa Barat.
Mantan Bupati Purwakarta itu pun disukai 92,2 persen responden. “Orang nggak akan memilih kalau nggak kenal, itu yang paling mendasar,” kata pendiri dan peneliti utama Indikator, Burhanuddin Muhtadi, saat pemaparan hasil survei secara daring, Kamis 12 September 2024.
Dalam Pilkada Jabar yang akan digelar 27 November 2024, Dedi Mulyadi berpasangan dengan Erwan Setiawan. Mereka didukung partai-partai pendukung Prabowo seperti Gerindra, Golkar, dan PAN.
Selain Dedi-Erwan, ada pasangan lainnya yang mengikuti Pilkada Jabar yaitu, Acep Adang Ruhiat – Gitalis Dwi Natarina, Ahmad Syaikhu – Ilham Akbar Habibie, dan Jeje Wiradinata – Ronal Sunandar Surapradja.
Berdasarkan survei, tingkat popularitas ketiga pasangan tersebut masih kurang dari 25 persen. Dari hasil ribuan survei Pilkada sejak 2006, kata Burhanuddin, calon kepala daerah yang unggul dalam survei pra-pemilu dengan hasil akhir rata-rata tingkat dikenalnya oleh pemilih yaitu 85 persen.
Survei Indikator terkait Pilkada Jabar dilakukan pada 2-8 September 2024 dengan melibatkan warga calon pemilih berusia 17 tahun hingga lebih sebanyak 1.200 orang.
Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling di wilayah Jawa Barat dengan tingkat margin of error ± 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.
Peneliti Indikator lainnya, Rizka Halida mengatakan, faktor yang membantu popularitas calon kepala daerah Jawa Barat dari hasil survei yaitu spanduk atau baliho, kemudian berita di televisi, media sosial. Adapun cara yang bisa meyakinkan calon pemilih, mayoritas yaitu lewat dialog langsung dan kunjungan relawan simpatisan.
Selain itu dari hasil survei diketahui pasangan Dedi Mulyadi – Erwan Setiawan sementara ini didukung oleh mayoritas warga pada tiap segmen demografi pemilih.
Dukungan tersebar hampir di setiap wilayah kecuali Kota Banjar dan Kota Bekasi. Sementara secara basis politik, Dedi Mulyadi – Erwan Setiawan dominan di hampir setiap basis pendukung partai kecuali basis PKS yang dominan pasangan calon Syaikhu – Ilham.
Pergeseran dukungan ke depan menurut Indikator masih mungkin terjadi. Alasannya karena hampir 70 persen warga Jawa Barat mengaku pilihannya akan ditentukan sejak masa kampanye hingga hari pemilihan mendatang.